Kamis, 23 Januari 2014

RANGKUMAN ILMU SOSIAL DASAR



ILMU SOSIAL DASAR
PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
PEMUDA DAN PELAPISAN SOSIAL


Berikut ini adalah ulasan atau rangkuman dari postingan yang telah saya susun yang meliputi ILMU SOSIAL DASAR, PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN PELAPISAN SOSIAL dengan menyebutkan beberapa devinisi, jenis-jenis dan beberapa argumen menurut para ilmuwan.

ILMU SOSIAL DASAR
Ilmu social dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social seperti : sejarah,ekonomi, geografi, sosial, sosiologi, antropologi, psikologi sosial.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Pengertian ilmu pengetahuan sosial dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang masyarakat”. Dalam mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pemuda dan sosialisasi
Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda.
Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.    
 

DEVINISI PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
 Penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang sangat penting dalam suatu kehidupan sosial yang saling terikat. Dari individu-individu yang berkumpul di suatu tempat maka lahirlah penduduk, kemudian dari penduduk tersebut lahirlah masyarakat dimana penduduk yang mendiami suatu daerah dan memiliki suatu ciri khas yaitu kebudayaan. Suatu masyarakat pasti akan menghasilkan suatu kebudayaan yang baru karena terdapat kemajemukan dalam masyarakat tersebut sehingga kebudayaan yang baru pun dapat dibentuk. Kebudayaan merupakan hasil dari kehidupan masyarakat itu sendiri. Dimana mereka belajar tentang adat-istiadat, tatak rama, sopan santun dan lain-lain dalam suatu kebudayaan.
PERTUMBUHAN PENDUDUK
     Pertambahan penduduk di suatu daerah pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor demografi, diantaranya :

Kematian(Mortalitas) 
 Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).

Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas).

Migrasi    
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.Berdasarkan suatu letak dan juga keamanan individual imigrasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

      
KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
      Kebudayaan yang kita miliki merupakan ciri khas kepribadian yang kita miliki, sebagai contohnya budaya gotong-royong di bangsa kita merupakan kepribadian bangsa kita. Kepribadian lahir dari kebudayaan, sehingga kebudayaan yang baik dapat melahirkan suatu kepribadian yang baik.


Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia

Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara

Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya.

Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam·        

Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.

Kebudayaan Islam    
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
        
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . 
       
Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.

Kebudayaan Barat 
         Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan barat. masuknya budaya barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda ( VOC ) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota - kota provinsi, kabupaten muncul bangunan -bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, di kota - kota pusat pemerintahan, terutama Jawa Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
       Sehubungan dengan itu penjelasan UUD'45 memberikan rumusan tentang kebudayaan bangsa indonesia adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah - daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD'45 di tunjukan kearah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju ke arah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
     


PENGERTIAN PEMUDA
Pemuda dalam pengertian adalah manusia-manusia muda, akan tetapi di Indonesia ini sehubungan dengan adanya program pembinaan generasi muda pengertian pemuda diperinci dan tersurat dengan pasti. 
Pengertian sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.
Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer (dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan diatur secara formal.

POTENSI-POTENSI GENERASI MUDA
Potensi-potensi yang ada pada generasi muda perlu dikembangkan adalah :
a) Idealisme dan daya kritis
b) Dinamika dan kreatifitas
c) Keberanian mengambil resiko
d) Optimis kegairahan semangat
e) Sikap kemandirian dan disiplin murni
f) Terdidik
g) Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
h) Patriotisme dan nasionalisme
i) Sikap kesatria

PENGERTIAN PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Stratifikasi sosial menurut Pitirim A. Sorokin adalah perbedaan penduduk / masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis). Pitirim A. Sorokin dalam karangannya yang berjudul “Social Stratification” mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur. Stratifikasi sosial menurut Drs. Robert M.Z. Lawang adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise. statifikasi sosial menurut Max Weber adalah stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.

BEBERAPA TEORI TENTANG PELAPISAN SOSIAL
Bentuk konkrit daripada pelapisan masyarakat ada beberapa macam. Ada yang membagi pelapisan masyarakat seperti:
a. Masyarakat terdiri dari Kelas Atas (Upper Class) dan Kelas Bawah (Lower Class).
b. Masyarakat terdiri dari tiga kelas, yaitu Kelas Atas (Upper Class), Kelas Menengah (Middle Class) dan Kelas Bawah (Lower Class).
c. Sementara itu ada pula sering kita dengar : Kelas Atas (Upper Class), Kelas Menengah (Middle Class), Kelas Menengah Ke Bawah (Lower Middle Class) dan Kelas Bawah (Lower Class).
Para pendapat sarjana memiliki tekanan yang berbeda-beda di dalam menyampaikan teori-teori tentang pelapisan masyarakat. seperti:
• Aristoteles membagi masyarakat berdasarkan golongan ekonominya sehingga ada yang kaya, menengah, dan melarat.
• Prof.Dr.Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH.MA menyatakan bahwa selama didalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya makan barang itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat.
• Vilfredo Pareto menyatakan bahwa ada 2 kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu, yaitu golongan elite dan golongan non elite.
• Gaotano Mosoa, sarjana Italia. menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang sangat kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas yang pemerintah dan kelas yang diperintah.
• Karl Marx, menjelaskan secara tidak langsung tentang pelapisan masyarakat menggunakan istilah kelas menurut dia, pada pokoknya ada 2 macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyai dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.
Dari apa yang diuraikan diatas, akhirnya dapat disimpulkan bahwa ukuran atau kriteria yang biasa dipakai untuk menggolongkan anggota masyarakatke dalam lapisan-lapisan sosial adalah sebagai berikut :
• Ukuran kekayaan :Ukuran kekayaan dapat dijadikan suatu ukuran; barangsiapa yang mempunyai kekayaan paling banyak, temasuk lapisan sosial paling atas.
• Ukuran kekuasaan : Barangsiapa yang mempunyai kekuasaan atau wewenang terbesar, menempati lapisan sosial teratas
• Ukuran kehormatan : ukuran kehormatan terlepas dari ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang yang paling disegani dan dihormati, menduduki lapisan sosial teratas.
• Ukuran ilmu pengetahuan : Ilmu pengetahuan dipakai ukuran oleh masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Ukuran ini kadang-kadang menjadi negatif, karena ternyata bukan ilmu yang menjadi ukuran tetapi gelar kesarjanaannya. Sudah tentu hal itu mengakibatkan segala mecam usaha untuk mendapatkan gelar tersebut walaupun secara tidak halal.
Ukuran-ukuran diatas tidaklah bersifat limitatif (terbatas),tetapi masih ada ukuran-ukuran lain yang dapat dipergunakan. Akan tetapi, ukuran-ukuran diatas yang menonjol sebagai dasar timbulnya pelapisan sosial dalam masyarakat. Jadi kriteria pelapisan sosial pada hakikatnya tergantung pada sistem nilai yang dianut oleh anggota-anggota masyarakat yang bersangkutan.

Rabu, 22 Januari 2014

Catatan Otomotif


Moris / 2009 
Mini Cooper 1.6 AT
Putih
WMWMF72030TV06830
B3791524
31.893

Keluhan :
Mobil : 
ü  Control cek engine timbul didashboard
ü  Mesin pincang di gas brebet
Pengatasan : 

      Check Fault Code
          Code 001
          2785 additional mixture
      Fault dihapus masih brebet
      Check data system ada keanehan pengapian pada cylinder 1 dan 4
      Tune Up :
ü  Busi dibersihkan
ü  Filter bensin Internal-Eksternal dibersihkan
ü  Filter udara dibersihkan



Toyota / 2004
Alphard 3.0 VG AT
Hitam Metalik
MNH100041600
1649864
46.256

Keluhan :

          Mesin :
ü  Ketika pagi hari ada bunyi cit cit digas bunyi makin kencang

Penyelesaian :
         
          P/S V-belt
          V-belt agak kendor kemudian dikencangkan



BMW / 2001
X5 3.0 AT
Biru Metalik
WBAFA72060CN30224
34539765
98.569

Keluhan :
         
          Rem :
ü  Lari kecepatan kurang lebih 120km/jam direm getar

Pengatasan :

          P/ Rem depan + piringan rem
                   (rem sudah tipis sekali piringan agak gelombang)
          Ganti rem depan dan melakukan pembubutan piringan



Toyota / 2006
Alphard 3.0 V6 AT
Silver
MNH100082274
IMZ1843523
104.846

Perkerjaan :

          Mesin :
ü  Periksa rutin

Rem :
ü  Periksa rutin

Ganti busi dari Denso iridium ( SK20R11) ke Denso  iridium power ( IK20 )
Rem depan menggunakan baut floating kemudian membersihkan booth floating, booth floating belakang kiri sobek yang menyebabkan macet



Marcedes / 2006
ML 350 AT
Hiatm Metalik
WDC1641862A37399
27296730827488
41.929

Keluhan :
         
          Mobil :
ü  Tidak bisa di starter dipancing bisa hidup

Mesin :
ü  Periksa rutin

Rem :
ü  Periksa rutin

Pengatasan :

          P/ Pengisian system :
ü  Baterai sudah drop ( ganti baterai )

Tune up :
ü  Kondisi busi bagus ( bersihkan )
ü  Filter bensin bagus ( bersihkan )
ü  Filter udara bagus ( bersihkan )

P/ rem 4 roda :
ü  Kondisi brake pad sudah tipis ( ganti brake pad )
ü  Rem depan belakang menggunkan floating ( bersihkan )
ü  Kuras minyak rem

Check system pengisian :

Tanpa Beban
Idle
V : 14,09  
A : 11, 72
2000
          V : 14,13
          A : 11,82

Dengan Beban
Idle
V : 13,95
A : 9,92
         
2000rpm
                    V : 13,96
                    A : 10,32

Kuras Beban
Idle
                    V : 13,90
                    A : 10,72

Mati
                    V : 12,45
                    A : -22,21
         
5 Menit
                    V : 12,25
                    A : -22,56

Starts
                    V : 10,56
                    A : 31,45

Arus Buang = -0,012 A ( bagus )

Pengecekan Altenator system

Accumulated charger = 0,13 AH
Altenator Result Pass
Charge Volts         = 14,04 V
Charge Amps        = 27,6 A
Ripple Volts          = 13,0 mv