Selasa, 01 Oktober 2013

Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan






Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan


       Penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang sangat penting dalam suatu kehidupan sosial yang saling terikat. Dari individu-individu yang berkumpul di suatu tempat maka lahirlah penduduk, kemudian dari penduduk tersebut lahirlah masyarakat dimana penduduk yang mendiami suatu daerah dan memiliki suatu ciri khas yaitu kebudayaan. Suatu masyarakat pasti akan menghasilkan suatu kebudayaan yang baru karena terdapat kemajemukan dalam masyarakat tersebut sehingga kebudayaan yang baru pun dapat dibentuk. Kebudayaan merupakan hasi dari kehidupan masyarakat iu sendiri. Dimana mereka belajar tentang adat-istiadat, tata karma, sopan santun dan lain-lain dalam suatu kebudayaan.


Penduduk dan permasalahannya
        Permasalahan utama dalam penduduk ialah angka kelahiran yang tinggi sedang angka kematian yang sedikit sehingga mengakibatkan penumpukan suatu penduduk di suatu pemukiman. Hal ini terjadi di Indonesia. Dinamika penduduk merupakan perubahan yang terjadi di dalam penduduk, dimana ada angka kelahiran, kematian, dan perpindahan. Pertambahan penduduk dihitung dari angka kelahiran dikurang dengan angka kematian di tambah angka perpindahan, angka perpindahan  itu sendiri terdiri dari angka penduduk yang datang di kurang angka penduduk yang pergi.
     Perpindahan antar penduduk disebut mobilisasi atau sering disebut migrasi. Di Indonesia permasalahan kasus utamanya adalah urbanisasi yang setiap tahun terjadi yang mengakibakan pemukiman padat di pusat-pusat kota, misalnya saja di Jakarta. Pemukiman yang padat menyebabkan timbulnya pemukiman yang kumuh yaitu pemukiman yang tidak teratur dan kotor.
Perkembangan kebudayaan
   Seiring dengan adanya arus globalisasi kebudayaan yang kita miliki telah terpangaruh dengan kebudayaan barat, seperti yan kita ketahui anak muda zama sekarang lebih memilih bergaya seperti orang barat (eropa-amerika) daripada melestarikan budayanya sendiri, kejadian seperti ini dapat merusak kebudayaan nasional yang kita miliki.



Pertumbuhan Penduduk

     Pertambahan penduduk di suatu daerah pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor demografi, diantaranya :


  1. Kematian(Mortalitas) 
           Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).


a.) Faktor Pendukung Kematian (pro mortalitas)


Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah: - Sarana kesehatan yang kurang memadai.
- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
- Terjadinya berbagai bencana alam
- Terjadinya peperangan
- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
- Tindakan bunuh diri dan pembunuhan


b.) Faktor Penghambat Kematian (anti mortalitas)

Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
- Lingkungan hidup sehat.
- Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
- Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
- Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
- Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.


   2. Kelahiran (Natalitas)




          Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas).

   3.      Migrasi    

           Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.Berdasarkan suatu letak dan juga keamanan individual imigrasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

      •   Migrasi Internasional

          Migrasi internasional adalah suatu perpindahan penduduk dari satu Negara ke Negara lain anatar Negara migrasi internasional terdiri atas berikut ini:1. Imigrasi adalah datangnya pendudukan dari suatu Negara ke Negara lain dengan tujuan menetap atau ada sebuah pekerjaan yang memaksakan menetap dinegara itu orang yang telah melakukan suatu imigrasi banyak yang menyebutkan dengan nama imigran
2. Emigrasi adlah keluarnya penduduk dari suatu Negara ke Negara lain
3. Remigrasi adalah kembalinya imigran ke Negara asalnya


           Migrasi Nasional atau Internal      

       
       Migrasi nasional atau internal adalah nasional perpindahan penduduk didalam satu Negara, migrasi ini terdiri dari atas beberapa jenis yaitu :1. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan menetap
2. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari wilayah yang padat penduduknya ke wilayah yang jarang penduduknya
3. Fultralisasi adalah perpindahan penduduk kota ke desa dengan tujuan meneta


Proses Migrasi

Proses Migrasi Penduduk dari Asal ke Daerah Tujuan :


1.             Dalam memilih daerah tujuan para imigran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal


2.           Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan seseorang melakukan mobilitas penduduk


3.            Informasi yang positif dari sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi


4.            Informasi yang negatif yang dating ari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi


5.              Makin besar pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut


6.               Makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut


7.             Seseorang akan memilih daerah tujuan dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah tersebut


8.          Migrasi masih akan terjadi apabila di suatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi dll)


9.          Orang yang berumur muda dan belum berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah berusia lanjut dan berstatus kawin


10.           Makin tinggi pendidikan seseorang, makin banyak melaksanakan mobilitas penduduk



Akibat Migrasi

Berikut ini adalah akibat yang muncul dari migrasi :



  •     Akan terjadi pertikaian didalam suatu kota yang banyaknya imigrasi dikarenakan banyaknya orang yang bersuku tidak sama, perbedaan sosial budaya, pola pikiran yang tidak sepaham, adab tutur kata yang tidak sama, dan memandang suatu nilai orang. 
  •        Rawan terjadi bencana alam, karena apabila imigran datang tentu saja mereka mencari tempat tinggal, maka lahan penghijauan pun menjadi sasaran untuk dibuatnya perumahan sehingga untuk resapan air pun berkurang sehingga akan terjadi bencana alam banjir dan juga wabah penyakit.
  •      Kesehatan menjadi harga yang lebih mahal di dalam kota migrasi karena, makin banyak imigran yang datang dengan membawa alat kendaraannya dan juga elektronik yang mempunyai radiasi dan polusi pun dimana-mana.
  •      Area pemakanan yang berkurang karena lahan yang seharusnya dijadikan tempat pemakanan, dijadikan fasilitas umum seperti mall dan bangunan lainnya.
  •               Lahan pekerjaan yang sempit karena banyaknya orang yang mau menetap di kota migrasi dengan mencari uang tetapi sudah banyaknya lahan pekerjaan yang diambil orang dan juga peluang bisnis yang area penjualannya sangat sempit.


    Migrasi penduduk baik internal atau nasional maupun eksternal atau internasional masing-masing memiliki dampak positif dan negatif terhadap daerah asal maupun daerah tujuan. 


A. Dampak Positif Migrasi Internasional antara lain :


  • Dampak Positif Imigrasi 


  1. Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli. 
  2. Adanya Penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan. 
  3. Adanya pengenalan ilmu teknologi dapat mempercepat alih teknologi.
  4. Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi.
  5. Dapat menambah rasa solidaritas antar bangsa.
  • Dampak Positif Imigrasi 
  1. Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran uang asing 
  2. Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang yang belajar keluar negeri dan kembali ke negara asalnya.
  3. Dapat memperkenalkan kebudayaan kebangsa lain

B.     Dampak Positif Migrasi Nasional 
    antara lain :


  • Dampak Positif Transmigrasi 
  1. Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran 
  2. dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi 
  3. dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya 
  4. dapat meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan kelapa sawit, karet, coklat dan lain - lain.
  • Dampak Positif Urbanisasi 
  1. Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota 
  2. Mengurangi jumlah pengangguran di desa
  3. Meningkatkan taraf hidup penduduk di desa 
  4. Kesempatan membuka usaha- usaha baru dikota semakin luas 
  5. Perekonomian di kota semakin berkembang


C. Dampak Negatif Migrasi Internasional antara lain :


  • Dampak Negatif Imigrasi 
  1. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
  2. Imigran yang masuk adakalanya diantara mereka memiliki tujuan yang kurang baik seperti pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain - lain.
  • Dampak Negatif Emigrasi 
  1. Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang di tinggalkan 
  2. Emigran tidak resmi dapat memburuk citra negaranya.



D. Dampak Negatif Migrasi Nasional         antara lain :

  • Dampak Negatif Transmigrasi 
  1. Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para Transmigran.
  2. terbengkalainya tanah pertanian di daerah transmigrasi karena transmigan tidak betah dan kembali kedaerah asalnya.

Kebudayaan dan kepribadian

      Kebudayaan yang kita milki merupakan ciri khas kepribadian yang kita miliki, sebagai contohnya budaya gotong-royong di bangsa kita merupakan kepribadian bangsa kita. Kepribadian lahir dari kebudayaan, sehingga kebudayaan yang baik dapat melahirkan suatu kepribadian yang baik.


Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia



·         Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)


    Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara
     Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.


·         Zaman Batu Muda (Neolithikum)

   
      Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.

Ciri – ciri zaman batu muda :


1.  Mulai menetap dan membuat rumah
2.  Membentuk kelompok masyarakat desa
3.  Bertani
4.  Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup


         Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.


Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam·        


Kebudayaan Hindu, Budha

    
        Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.

·         Kebudayaan Islam    

       
        Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
        

       Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . 
       
      Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.



Kebudayaan Barat 

         Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan barat. masuknya budaya barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda ( VOC ) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota - kota provinsi, kabupaten muncul bangunan -bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, di kota - kota pusat pemerintahan, terutama Jawa Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
       Sehubungan dengan itu penjelasan UUD'45 memberikan rumusan tentang kebudayaan bangsa indonesia adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah - daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD'45 di tunjukan kearah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju ke arah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
     

Kesimpulannya : 

             Penduduk, Masyarakat dan Budaya adalah 3 suatu hal yang sangat berkaitan, dimana suatu penduduk atau warga yang tinggal di suatu daerah, saling berinteraksi dan mimiliki kesamaan-kesamaan. Penduduk dan masyarakat yang tinggal di suatu daerah juga memiliki kebudayaan dan tradisi yang berbeda-beda. 
          Pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin hari menunjukkan perkembangan yang pesat telah melahirkan berbagai macam persoalan di Negara ini. Perkembangan penduduk Indonesia ternyata memunculkan banyak konflik, dimana pangkal dari persoalan itu adalah kuantitas yang terus bertambah yang tidak diikuti oleh sumber daya manusia yang mendukung. Hal ini menyangkut aspek ekonomi politik sosial bahkan budaya.


          Dampak yang terjadi dengan pertumbuhan penduduk yang pesat, yakni akan menimbulkan banyak kriminalitas seperti yang terjadi belakangan ini. Kriminalitas yang terjadi belakangan ini lebih di picu oleh dendam pribadi yang di latar belakangi oleh faktor ekonomi, yang kemudian berkesimpulan bahwa penyebab terjadinya semua itu adalah karena masyarakat kita telah kehilangan struktur yang biasanya di jadikan tempat menyelesaikan masalah seperti: Tetua, Tokoh Masyarakat ataupun Ketua Suku. 
          Namun demikian pertumbuhan penduduk yang tinggi bisa di manfaatkan untuk membangun Negara, karena pada dasarnya segala bentuk organisasi membutuhkan kuantitas untuk membuat suatu perubahan, lebih-lebih dalam ketatanegaraan. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana menyeimbangkan antara kuantitas dan kualitas untuk selalu dalam satu tatanan dan terformat dengan baik, sehingga dengan demikian segala macam konflik yang terjadi yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk akan bisa di hentikan atau paling tidak bisa di minimalisir.